Selasa, 22 Februari 2011

bab 1- SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA A. ARTI SISTEM Definisi suatu system perlu memiliki ciri ciri sebagai berikut: - Setiap system memiliki tujuan - Setiap system memiliki batas, yang memisahkan dari lingkungan - Walau mempunyai batas, system bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungan - Suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem yang disebut bagian, unsur, atau komponen B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain. SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME) Dasar bekerjanya system ini adalah adanya kegiatan tangan tangan yang kelihatan, yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam smith. Kaum klasik beranggapan seperti itu, karena mereka menganggap bahwa kesseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Dasar pemikiran kaum Klasik tersebut adalah: 1. Hukum SAY yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi,tentulah ada yang membutuhkannya. 2. Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak keseimbangan pasar(kekurangan atau kelebihan komoditi) Dengan kondisi perekonomian yabg semacam itu, pemerintahan memiliki tiga tugas yang sangat penting (Suroso,1993) : a. Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan Negara liberal b. Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya c. Memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil. Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan system ini seakan-akan berakhir. I kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki system ini. SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS) Pencetus ide mengenai system ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu. Sistem ini dapat kita lihat pada Negara yang menganut faham komunisme, Tahap- tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah : Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah Setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya. Tahap tersebut berkembang menjadi Setiap orang member sesuai dengan kemapuannya, dan setiap orang menerima menuntut kebutuhannya. Sistem sosialis pasar, dengan karakteristik:  Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah  Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan koordinasi oleh pasar Sistem Sosialis terencana ( komunis ), dengan karakteristik :  Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara  Pengembalian keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan koordinasi secara terencana SISTEM EKONOMI CAMPURAN Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi dari ketidak sempurnaan kedua system ekonomi di atas, Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua system, dianatarnya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA C.1. Perkembangan system ekonomi sebelum orde baru Sejak berdirinya Negara republic Indonesia banyak sudah tokoh-tokoh Negara pada saat itu, telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi banggsa Indonesia, Demikian, juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Negara Amerika tahun 1949 Dmokrasi dipilih, karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah (Suroso 1993) :  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.  Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara  Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan bermufakat lembaga-lembag perwakilan rakyat Dengan demikian di dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya : FREE FIHT LIBERALISM, adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, ETATISME, Keikut sertaan pemerintah yang berlaku dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat MONOPOLI, Suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok tertentu Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1965-an sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintsh. Diantar program-program tersebut adalah : ● Program benteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha pribumi ● Program / Sumitro Plan tahun 1951 ● Rencana lima tahun Pertama, tahun 1955-1960 ● Rencana Delapan Tahun Namun demikian kesemua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa Faktor yang memyebabkan kegagalan adalah :  Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relative bukan bidangnya  Akibat lanjut dari nkeadaan di atas dana Negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.  Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan system perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Akibat yang ditimbulkan dari system etatisme yang pernah “ Terjadi “ di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti tersebut :  Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunya nilai ekspor kita  Hutang Luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek “ mercu suar”  Defisit anggaran Negara yang semakin besar dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tdak dapat dicegah kembali D. 2. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru Iklim kebangsaan orde baru menunjukan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk memulai dilaksanakanya system ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hamper di seluruh sector kehidupan, tidak terkecuali sector ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditunjukan untuk : ● Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan system perekonomian yang lama ● Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu tinggi, terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum. Tercatat bahwa : Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650% Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120% Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85% Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9 % D. PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu : 1. Pemilik faktor produksi 2. Konsumen 3. Produsen Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi : 1. Sektor rumah tangga 2. Sektor swasta 3. Sektor Pemerintah 4. Sektor Luar Negeri Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok: Sesuai dengan triologi Pembangunan , maka masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut: Koperasi Pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung Swasta Pertumbuhan kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi yang mendukung kegiatan ekonomi Pemerintah BUMN Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi